7 Kebiasaan Baik Para Pemimpin Hebat

Kebiasaan baik para pemimpin hebat
source : Pixabay

Hello sobat Koppi Mapan. Senang sekali kita bisa menyapa sobat semua melalui tulisan singkat ini semoga bermanfaat. Bagaimana kabarnya semoga sobat dalam keadaan baik fisiknya dan juga mentalnya hehehe….penting tuh untuk menjaga mental tetap dalam keadaan baik, karena menghadapi hidup hanya yang bermental baik yang berani hidup ygy. 

Ngomongin tentang mental, tiada henti-hentinya tim Koppi Mapan selalu mengajak sobat Koppi Mapan untuk selalu meningkatkan kapasitas diri dengan terus mengupgrade ilmu dan wawasan agar teman teman selalu bertumbuh dalam performa terbaik, yaitu dengan menjadi pribadi yang mampu memimpin dirinya dan membentuk kebiasaan baik.

Kebiasaan baik apa yang perlu kita miliki untuk membuat hidup kita terarah dan sampai pada level dimana kita bukan lagi ngomongin tentang memimpin diri sendiri tapi mampu memimpin orang lain. Well teman teman ada 7 kebiasaan baik para pemimpin hebat yang harus kita miliki, baca sampai tuntas yaa..

Proaktive

Kebaisaan baik yang pertama, Be proaktif atau jadilah orang yang proaktif. Apa sih yang disebut proaktif? Sederhananya proaktif artinya berhenti sejenak lalu beri respon. Proaktif berarti Lebih dari sekedar mengambil inisiatif yaitu kesadaran akan tanggung jawab terhadap pilihan dan bagaimana cara melanjutkan dan menjalankanya. 

Mungkin teman-teman tidak asing dengan quotes “segala kejadian didunia ini sifatnya netral respon kitalah yang memberi nilainya” yups dirumuskan “jika teman-teman ingin hasil yang baik terhadap stimulus atau peristiwa maka berikanlah nilai positif agar fokus kita pada solusi bukan emosi semata”.

Contoh sederhananya ketika kita marah, beberapa orang menyesal atas tindakannya yang tidak terkontrol karena merespon tanpa berfikir, mendahulukan emosi daripada akal, ujung ujungnya salah dalam bertindak, jadi mari bersikap proaktif bukan reaktif dan emosional.

Begin with The End in Mind

Kebiasaan baik yang kedua yaitu mulailah dari hasil akhir, artinya tentukan tujuan nya mau kemana lalu cari jalannya. analoginya jika ingin menaiki bus tanpa tahu tujuannya bingung di tengah terminal bukan? Seorang guru pernah berkata kepada muridnya “segala sesuatunya sebelum tercipta ada dalam imajinasi” sehingga kita memiliki gambaran tentang arah dan tujuan. Maka dari itu penting untuk sobat Koppi Mapan memiliki tujuan yang jelas sebelum melakukan sesuatu.

Put First Thing First

Kebiasaan baik yang ketiga dahulukan yang utama, dan susun prioritas aktivitas. Dari banyaknya keinginan keinginan ada banyak kewajiban kewajiban yang perlu dilaksanakan. Sifatnya berbolak balik jika kita gagal dalam mengatur aktivitas kita, gagal dalam menentukan mana yang menjadi fokus semua bisa buyar. Sesimpel pengamatan orang terhadap lampu sorot semakin luas diagram fokusnya semakin tidak terang. Boleh bermimpi banyak tapi anak tangga harus dilalui bertahap. Maka dari itu sobat perlu menentukan kegiatan mana saja yang harus didahulukan dan mana yang bisa ditunda atau didelegasikan.

Think Win-Win

Kebiasaan baik yang ketiga yaitu berfikir sama sama menang, dalam setiap tindakan atau keputusan tentu akan berpengaruh pada orang lain, belum lagi perbedaan diantara persepsi atau keinginan manusia berbeda beda, seorang leader akan berpikir bagaimana agar solusi baik bagi kedua pihak bukan sekedar mencari kepentingan pribadi.

Pemimpin yang baik tentu akan menemukan keputusan yang tidak hanya menguntungkan satu pihak, dan merugikan pihak lain yang terlibat. Namun sebisa mungkin baik pemimpin maupun yang dipimpin, sama-sama mendapatkan manfaat dari kegiatan yang dilakukan bersama.

Effective Communication

Kebiasaan baik yang keempat adalah berkomunisi secara efektif. Menjadi Pemimpin yang baik berarti menjadi contoh komunikasi yang baik di lingkungan atau organisasinya. Maka dari itu pemimpin yang baik selalu mengasah kemampuan komunikasi agar efektif

Kuncinya dengar dan pahami, inti dari komunikasi adalah menyamakan persepsi, untuk itu kita harus mendengar dengan empati. Berapa banyak orang yang ingin didengar tapi tidak ingin mendengar. Mungkin mendengar tapi tidak memahami.

Synergy

Kebiasaan baik yang keenam adalah sinergi. Dalam mengembangkan suatu organisasi atau lingkungan masyarakat, tentunya sobat Koppi Mapan tidak bisa melakukannya sendirian. Maka dari itu diperlukan adanya sinergi dengan orang lain yang memiliki tujuan yang sama.

Sinergi merupakan buah dari sikap menghormati, menghargai, bahkan merayakan adanya perbedaan diantara orang orang. Disini kita perlu membangun dan memastikan hubungan harmonis untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitas. Itulah bentuk kolaborasi kita dalam memimpin

Sharpen The Saw

Layaknya sebuah gergaji yang digunakan oleh tukang, semua skill dan kebiasaan sobat itu perlu untuk diasah atau dipertajam. Maka dari itu poin ke tujuh adalah berkaitan dengan mengasah ilmu/skill sobat

Ini poin yang membulatkan poin satu sampai keenam artinya dari segala aktifitas aktifitas yang kita jalani kita perlu mengasah keilmuan kita. Perlu meruncingkan gergaji kita agar kayu bisa lebih cepat terpotong, ini yang disebut kerja cerdas, bukan sekedar kerja keras belaka.

Itu dia tujuh poin yang bisa kita share pada kesempatan ini, harapannya semoga tulisan ini menjadi pengingat juga teman dalam mengupgrade diri. Terima kasih sobat Koppi Mapan sampai ketemu di tulisan selanjutnya.

Referensi : Buku Stephen r. Covey “7 habits of highly effective people”

Penulis : Kalvati Yenas

Editor : Hamdan Haniifan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *